Aku Masih Ingat

aku masih ingat, waktu awal kita berjumpa.

saling menatap tanpa ada jeda.

memberi waktu luang untuk sekedar sisa.

menatap matamu dalam waktu yang lama,

membuat aku percaya bahwa bidadari itu ada.

aku masih ingat waktu kita pertama kali berbicara

membahas berbagai hal tentang semesta

sambat tentang kegelihasan maba

tak jarang kita tertawa

melepas beban di kepala

hingga tak terasa waktu semakin gulita

berbicara dengan mu membuat aku bahagia

ternyata bidadari itu nyata.


aku masih ingat kala chatmu masuk ke polselku

membuatku tersipu malu

membaca kembali semua isi pesanmu

tak jarang kita berbicara diponsel hingga lelap menunggu

terkadang rasa cemas hadir kala tak ada kabar darimu

membuatku tau,engkaulah bidadari itu.


Aku masih ingat kala kita berkutat dengan tugas

Hingga kepala rasanya mau lepas

Menerpa harapan pada sebuah tuas

Mengendalikan kita agar tak cepat puas

ersama melawan rasa yang tentu saja tak bias

Menari-nari layaknya kuas

Tak pernah lelah hingga tuntas

Dan kau adalah bidadari yang takkan pernah aku lepas


Aku masih ingat saat terakhir kali kita bicaraT

entang keadaan yang terus memaksa

Tentang ego kita yang masih belia

Tinggi dan tak pernah ada cela

Hingga terucap kata yang yang tak sepatutnya

Dan kau pun berlalu tanpa kata

Kau pun manusia biasa

Bidadari pun tak sempurna 


Kini aku melihat namamu lagi

Di sebuah diagram divisi

Berada di atas semua posisi

Cita-cita mu yang tinggi kini sudah kau lewati

Kau menjadi bidadari yang lebih tinggi

Aku turut bahagia dengan hal ini

Kau yang dulu selalu membuatku jatuh hati

Akupun tak kuasa menahan diri

Bahwa kau memang haru tetap terbang tinggi

Aku turut bahagia jika kau terus berlari

Mengejar lebih dari sekedar mimpi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diam Terinjak, Terpenjara Dalam Gerak

Sepasang Manusia