Ruang Kedua

Desember sudah dimulai, 
2018 akan segera berakhir. 
Kamu, akankah selalu ada? 

Waktu akan selalu berputar, 
detik demi detik. 
Perlahan, dengan pasti. 
Satu dari sekian pertemuan 
yang kadang membuat aku tertegun 
saat mengenang momen pertama kau tersenyum. 

Dan sebentar lagi, kau pun pergi. 
Membawa senyum yang hampir setiap hari menyapa.
Membawa hati yang memang bukan untukku. 
Pergilah, dan gapai apa yang kau ingin

Walau kita selalu bersama, hatimu selalu disana
Mendamba seseorang yang lebih dulu merebut hatimu
Merindukan seseorang yang membuatmu bahagia lebih dulu
Bukan salah waktu, memang begini takdirnya.

Aku hanya sebatas ruang kedua,
Memberikan sedikit kenyamanan yang tak kau dapat dari dia.
Memberikan sedikit rindu untuk mengobati hatimu yang kau tinggalkan disana.

Kenang aku, sebagai ruang kedua. 
Tempat dimana kau berlindung dari rindu yang tak kunjung jeda. 
Tempat kau bersandar sejenak, lalu tersadar kau milik siapa



Ruang dimana hatimu bebas untuk terbang dan berbahagia walau tanpa dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Masih Ingat

Diam Terinjak, Terpenjara Dalam Gerak

Sepasang Manusia