Jatinegara

aku menulis ini kala kereta-kereta malam berangkat menuju tujuan akhirnya.
suara deru mesin dan peluit panjangnya tak mampu membuat ku rindu.
yang aku rindu adalah berada disalah satu kursi penumpang, disamping jendela.

aku ingin kembali menikmati aroma-aroma malam didalam kereta.
mengagumi panorama sawah yg megah.

bersamamu, kita pernah searah.
walau pandangan kita tak pernah sama.
aku mengagumimu dengan segala kerendahan hatimu.
percayalah, tulisan ini untukmu
wanita yang aku sebut sebagai telaga warna
dalam warna-warnimu aku tenggelam.

kini aku tinggal didekat stasiun,
cerita malam banyak terjadi disini
banyak wanita bergicu tebal menanti rejekinya dimalam hari
lelaki dengan dandanan wanita pun ikut mengais rejeki di pinggir jalan dekat stasiun.
jangan salahkan mereka, tuntutan hidup menuntut mereka begitu.

tempat tinggalku, tak terlalu buruk untuk tinggal.
hanya suara-suara malam terkadang tak bersahabat.
aku rindu berpergian seperti dulu, bersamamu.
menjelajah waktu, menikmati keindahan alam.

patutnya aku berterima kasih kepada setiap kereta yg lewat.
karna padanya rinduku padamu tertambat.

Jatinegara, semoga malammu selalu nyata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika malam begitu Tenang

CERPEN : S.I.D - SUNSET DI TANAH ANARKI

Hilang