Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Diam Terinjak, Terpenjara Dalam Gerak

diam terinjak, terpenjara dalam gerak. aku dalam esekusi matiku sendiri dalam rencana yang aku susun sendiri aku mati dalam keadaan yang aku rancang sendiri skema pengadilan yang tak dapat aku hindari saat seperti ini yang aku butuhkan hanya pelukan dari Ibu dan senyum ketulusan dari orang yang paling mengerti aku mendekan dalam tangis yang tersedu-sedu hingga berakhir semua rasa dan waktu diam terinjak terpenjara dalam gerak terasing dalam diri yang tak bisa dicari kemana lagi aku berlari saat semua rasa telah pergi hanya lelah yang terus mengikuti rasa percaya yang sudah hilang dalam diri berlalu hingga jauh melepas semua impian hingga jenuh hilang sedari melepas semua peluh

Aku Masih Ingat

aku masih ingat, waktu awal kita berjumpa. saling menatap tanpa ada jeda. memberi waktu luang untuk sekedar sisa. menatap matamu dalam waktu yang lama, membuat aku percaya bahwa bidadari itu ada. aku masih ingat waktu kita pertama kali berbicara membahas berbagai hal tentang semesta sambat tentang kegelihasan maba tak jarang kita tertawa melepas beban di kepala hingga tak terasa waktu semakin gulita berbicara dengan mu membuat aku bahagia ternyata bidadari itu nyata. aku masih ingat kala chatmu masuk ke polselku membuatku tersipu malu membaca kembali semua isi pesanmu tak jarang kita berbicara diponsel hingga lelap menunggu terkadang rasa cemas hadir kala tak ada kabar darimu membuatku tau, engkaulah bidadari itu. Aku masih ingat kala kita berkutat dengan tugas Hingga kepala rasanya mau lepas Menerpa harapan pada sebuah tuas Mengendalikan kita agar tak cepat puas ersama melawan rasa yang tentu saja tak bias Menari-nari layaknya kuas