Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Sepasang Manusia

tak perlu merayakan, karna tak ada kemenangan bagi kita. kita adalah sepasang manusia yg penuh ego mencari kebahagiaan sendiri-sendiri. lalu dengan bangganya kekalahan itu datang.. memohok telak di ulu hati. kita sepasang manusia yang kalah. mencari kesalahan diatas tangis. mencari kebahagiaan diluar batas. tak mampu menahan ego. lalu dengan bangganya memamerkan ke-egoisannya. kita sepasang manusia yang tak mampu bertahan. menikmati segala perih sendiri. ke-egoisan menjadi tameng utama. tak ada cinta yang sempat dipuja. tak ada lagi kata sayang yg tertuang. kita sepasang manusia yang lemah. hanya menanti siapa yg memilih pergi atau bersikeras bertahan. saling menunggu siapa yg ingin pamit terlebih dahulu. saling berharap siapa yg akan memohon bertekuk lutut meminta maaf untuk bertahan. kita hanya sepasang manusia. bukan malaikat atau dewa. lara dan bahagia bagian dari kita, manusia. kita hanya manusia biasa, yang saling tak kuasa, masih jauh dari kata sempurna.

Ketika malam begitu Tenang

Malam ini aku hanya bersama segelas teh hangat. Mendalami rindu yang kau anggap hiburan. Tak ada angin yg membawa rindu itu. Tak ada tetes-tetes air matamu. Malam ini begitu tenang. Bintang begitu terang. Bulan nampak senang. Tak perlu merayakan. Aku hanya kesepian. Tak butuh kehangatan. Aku hanya ingin pelukan. Kita pernah bermalam diatas awan. Menikmati segelas teh yg kau tuang. Kita membicarakan tentang kehidupan. Yang tak layak untuk diperdebatkan. Aku selalu suka caramu melihat dunia. Pandangan kita memang tak pernah sama. Bumi bulat atau datar hanya pandangan semata. Kenyataannya bumi dibawah kaki kita. Dia tak pernah marah atau curiga. Hanya merasa kecewa. Semua yg ada telah disia-siakan manusia. Terima kasih atas waktumu kala itu. Membuatku tau, Bahwa aku bukan lelaki yang tempat untuk berada disampingmu.

Buku, Hatimu.

kau adalah buku yang belum sempat aku baca. bahkan aku takut untuk membuka lembaranmu. aku jatuh cinta, dalam sinopsis yg kau berikan. namun disitu lah awal aku menarik diri. menawan, mempesona. aku takut tak mampu mengerti isi bukumu, hatimu. aku takut alurmu tak bisa aku ikuti. dalam diam kau berbicara. dalam hati kau meminta. aku hanya tak mau kau kecewa. aku bukan orang yg kau harapkan untuk memiliki bukumu, hatimu. dan kenyataannya, aku terlalu banyak mengecewakan. bagiku, jarak antara harapan dan kenyataan adalah kekecewaan. lembaran demi lembaran yang ada hanya memberikan luka tak ada airmata hanya ada perih yang tersisa kini kau adalah luka yang tertuang dilembar nostalgia dengan pena airmata kelabu kau memberi warna kini aku percaya, kecewa memang selalu ada didalam diri manusia.